Minggu, 20 Maret 2011

Cerpen : Kisah Rama

Dimalam yang dingin dan sepi, badan Rama terasa sangat panas. Batuk yang tak henti-henti juga dideritanya. Keluarganya sangat khawatir dengan keadaan Rama. Sudah seminggu Rama tidak masuk sekolah karena dokter tidak mengijinkan Rama untuk masuk sekolah. Dokter memperkirakan kalau Rama mengidap penyakit Paru-paru basah. Walaupun dokter baru memprediksikan seperti itu, keluarganya sangat terkejut mendengar perkiraan dokter tersebut. Akhirnya setelah 2minggu Rama dirumah sakit, ia pun diperbolehkan untuk pulang tetapi harus tetap mengontrol kesehatannya ke rumah sakit.
Besok Rama akan kembali sekolah tetapi disekolah yang berbeda yaitu didaerah Jakarta. Dia pindah Karena ayahnya dinas di luar Kota Solo dan karena ia tidak bisa mengembangkan bakatnya sebagai pemusik disekolah lamanya. Disekolah yang baru inilah Rama memulai hidup yang baru sebagai remaja kelas 2 SMA yang berniat menjadi musisi yang mendunia.
Hari ini hari Senin, hari pertama Rama masuk disekolah yang baru. Awalnya Rama sedikit canggung karena menemukan hal yang baru disini. Tapi lama-kelamaan dia sudah terbiasa. Jam pertama diisi oleh Ibu Sudarsih, wali kelas XI-IPS 1.
”Selamat pagi anak-anak?” Ibu Sudarsih menyapa.
“Selamat pagi Ibu!” sahut anak-anak.
“Hari ini ibu akan memperkenalkan teman kalian yang baru” ibu berkata sambil memanggil Rama dari dalam kelas.
“Ayo Rama masuk ke kelas”
Rama pun masuk kedalam kelas.
Ibu Sudarsih menyuruh Rama untuk memperkenalkan diri.
“Selamat pagi semuanya”. Salam pertama disambut baik oleh semua anak-anak.
“Selamat pagi juga”. Sahut anak-anak.
“Nama saya Muhammad Ramdhan Ishak tapi kalian bisa memanggil saya Rama. Saya pindahan dari Solo. Salam kenal semuanya”. Rama memperkenalkan diri.
“Baik kalau kamu sudah memperkenalkan diri, silahkan kamu duduk di samping Dino”. ibu Sudarsih pun mempersilahkan Rama untuk segera duduk sambil menunjuk tempat duduk Dino. Dino salah satu anak yang nakal namun lucu.
Rama pun menuju tempat duduk Dino.
“woi sob!! Nama gue Dino. Salam kenal ye”. Dino memperkenalkan diri.
“Nama saya Rama. Salam kenal juga ya”. Rama juga memperkenalkan diri.
Lama-kelamaan Rama pun mulai akrab dengan Dino.
“Owh jadi IBu Sudarsih wali kelas kita yah? Saya baru tahu”. Kata
Rama.
“Lah kemana aja lo !!! udah ampe sini baru tau dia wali kelas kita. pelo lo !!!!!”. Dino berkata sambil tertawa. Ibu Sudarsih melihat Dino yang sedang tertawa.
“Dino !!!!!! jangan tertawa terus kamu”. Ibu Sudarsih membentak Dino.
“Oke sob oke. Slow aja”. Dino menjawab dengan santainya.
“Dia galak juga yah?”. Tanya Rama.
“Emang dia galak !!! anjing gila ja takut ngeliat dia!!!”. Dino berkata dengan suara yang keras sambil tertawa lagi.
Ibu Sudarsih mendengar apa yang dikatakan Dino dan melihat Dino yang sedang tertawa.
“Dino !!!!!!! bicara apa kamu tadi???!!! dan kenapa kamu tertawa terus?”. Bentaknya.
“ enggak bu saya enggak ngomong apa-apa lagian saya kan punya mulut ya saya ketawa lah”. Dijawab dengan santainya.
“Diam kamu !!!!!!!”. bentaknya lagi. “oke bos”. Sahut Dino
Sekarang Rama sudah menemukan teman baru yang bisa dijadikan sahabat yaitu Dino. Walaupun Dino anak yang nakal, Rama tetap bisa berteman baik dengannya. Rama pun mulai bersosialisi dengan siswa sisiwi lainnya. Semua anak di kelas itu suka dengan Rama. Semua siswa dan sisiwi suka dengannya karena dia punya kharisma didalam dirinya selain itu dia juga pintar dan yang paling penting dia punya bakat dalam bidang musik.
Akhirnya semua pelajaran selesai, dan waktunya pulang. Sepulang sekolah dia langsung menuju rumah sakit untuk mengontrol kesehatannya. Secara rutin ia harus mengontrol kesehatannya agar prediksi dokter yang waktu itu memeriksanya tidak benar.
Keesokan harinya ada pengumuman kalau disekolahnya ada perlombaan band yang bisa diikuti dari semua kalangan. Saat Rama mendengar pengumuman tersebut, ia langsung berfikir untuk membentuk band dan mengikuti perlombaan tersebut.
Setelah Rama mengusulkan untuk membentuk band, semua anak setuju dan mukai memilih-milih personil bandnya. Akhirnya terkumpul 6 personil band yang terdiri dari Rama pada drum, Dani pada Rhytem gitar, Dino pada bass, Riska pada vocal, Fandi pada keyboard, Tyo pada lead gitar. Dan nama band mereka adalah Jupiter band. Mereka pun sekarang mulai mengatur jadwal latihan. Karena perlombaan band akan diadakan 5hari lagi.
Hari pertama latihan memang kurang memuaskan karena mereka baru membentuk band dan belum bisa menyatukan feel mereka dengan band. Hari kedua mereka juga belum menemukan feel dari band. Rama yang menjadi leader dalam band tersebut memberikan masukan kepada semua personil agar mereka bisa menyatukan feel mereka dengan band.
“Saya mau hari ketiga kita latihan bisa lebih baik dari hari ini”. Kata Rama.
Rama sudah 2hari tidak mengontrol kesehatannya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kesehatannya apabila ia tidak mengontrol kesehatannya. Orang tuanya sudah memperingatkannya tetapi dia membiarkan nasihat orang tuanya.
Hari ketiga dan keempat latihan, mereka sudah bisa menemukan feel dalam band. Rama mulai senang. Tiba waktunya perlombaan band yang diikuti Jupiter band. Mereka memainkan 2 buah lagu. Dan tak disangka-sangka, mereka mendapatkan juara ke-2!!!!. Walaupun hanya juara 2, ini sungguh suatu kebanggaan bagi Rama dan kawan-kawan.
Setelah perlomban itu berakhir, Jupiter band sudah mulai berkibar. Selama 6 bulan Jupiter band berkarya. Tapi mereka masih menyanyikan lagu dari band lain. Akhirnya setelah 6 bulan itu Rama memikirkan untuk membuat lagu sendiri. Pada saat luang inilah Rama langsung pergi ke rumah sakit untuk mengontrol kesehatannya. Sudah 6 bulan ini Rama tidak mengontrol kesehatannya. Tetapi kesehatannya semakin memburuk ! ternyata paru-paru basah yang diperkirakan dokter selama ini salah. Karena Rama sekarang sedang mengidap penyakit kanker paru-paru yang sudah mencapai stadium 4 !! Rama terkejut dengan keadaan nya tersebut. Dia tidak ingin memberitahukan ini kepada teman 1 bandnya karena takut bandnya menjadi hancur gara-gara dia. Rama melupakan semua yang terjadi sekarang. Di depan teman-temannya ia bersikap tenang.
Dan akhirnya Rama hanya fokus pada band. Dia mulai membuat lagu sendiri dan berjanji untuk selalu setia kepada band. Setelah 8 lagu terkumpul dalam waktu 1 tahun, mereka mulai mempromosikannya. Masuk cafe keluar cafe pun mereka lakukan. Sampai akhirnya ada satu produser band yang tertarik pada Jupiter band. Dan akhirnya produser band itu mengontrak Jupiter band. Mereka sangat senang ! akhirnya cita-cita mereka bisa tecapai. Tetapi dibalik kesenangan itu, Rama sedang dalam penderitaan. Kanker paru-paru yang dideritanya sudah tidak bisa diobati lagi. Walaupun kanker paru-paru nya tidak dapat diobati lagi, Rama tetap senang melihat teman-temannya senang. Akhirnya Rama pun memberitahukan penyakitnya ini pada teman-temannya.
“Saya ingin memberitahukan sesuatu kepada kalian”. Semua terdiam.
“Selama ini saya menyembunyikan sesuatu dari kalian”. Kata Rama.
“Menyembunyikan apa?”. Tanya Riska. “Sudah lama saya menderita kanker paru-paru !!”. Tambah Rama.
“Apa!!!!!!”. Semua terkejut.
“Kenapa selama ini lo gak bilang ke kita kalo lo punya penyakit kanker paru-paru !!!”. Tanya Dani.
“Saya tidak mau kalau kalian jadi khawatir karena saya. Dan saya tidak mau kalau band jadi hancur gara-gara saya”. Rama berkata dengan suara terbata-bata. “Jangan tinggalkan kita !!!! kita semua butuh lo disini”. Kata Fandi. “lo bilang kalo kita jangan sampai terpisah”. Kata Dani. “Saya yakin tanpa saya band ini bisa berjalan. Terus berjuang mengejar cita-cita kita”. Ini kata-kata terakhir Rama untuk mereka. Tak lama kemudian Rama terjatuh. Semua temannya langsung membawa dia ke rumah sakit.
Di rumah sakit semua temannya menunggu dengan cemas. Dan sudah 3jam Rama di ruang UGD. Tak lama kemudian dokter keluar. Beliau mengatakan kalau Rama sudah tidak dapat ditolong lagi. Semua yang mendengar terkejut dan tidak sedikit yang pingsan. Akhirnya Rama pun meninggalkan mereka semua. Walaupun begitu Rama tetap ada didalam hati mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar