Sesaat sebelum diumumkannya BI-rate oleh Bank Indonesia, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) istirahat siang (04/09/08) kembali anjlok sebesar 45,26 poin atau turun 2,14% menjadi 2.070,74, kondisi ini sejalan dengan perkiraan para analis pasca rontoknya harga minyak mentah dunia dan pasar saham regional.
Mengikuti anjloknya IHSG, LQ-45 juga mengalami pemelemahan sebesar 11,84 poin atau turun 2,71 persen ke level 425,32. Dari 382 emiten yang sahamnya diperdagangkan padaBEI siang kemarin, hanya 25 saham yang mencatat kenaikan harga, 144 anjlok, dan 35 tetap. Nilai transaksi sebesar Rp1,68 triliun dengan volume perdagangan mencapai 841,689 juta lembar saham.
Harga minyak dunia pada kontrak utama di New York (AS), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober nanti, turun 36 sen menjadi ditutup pada US$ 109,35 per barrel setelah merosot hampir enam dolar AS pada penutupan Selasa lalu (02/09/08).
Melemahnya pertumbuhan ekonomi global saat ini, membuat turunnya pasokan minya dari OPEC yang sepertinya juga ikut mengalami tekanan dunia tersebut.
Penurunan indeks kemarin dipimpin oleh saham-saham berbasis komoditas, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp. 175 menjadi Rp 4.625, Gas Negara yang terkoreksi Rp. 75 ke level Rp. 2.300, Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp. 700 ke posisi Rp. 12.200, Astra Agro Lestari tertekan Rp. 450 ke harga Rp. 16.200, Tambang Timah turun Rp. 75 ke Rp 2.125, Adaro Energi melemah Rp. 10 ke Rp. 1.470 dan Antam melemah Rp. 100 ke Rp. 1.600.
Selain saham-saham komoditas, saham unggulan lain juga turut melemah, di antaranya Telkom terkoreksi Rp. 200 ke Rp 7.600, United Tractor terkikis Rp. 300 ke posisi Rp. 10.100, Bank BRI turun Rp. 100 ke level Rp. 2.800 dan Bank Mandiri melemah Rp. 50 ke harga Rp. 2.800 (www.idx.co.id).
Keputusan BI (04/09/08) yang meningkatkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 9,25%, mudah-mudahan akan kembali meningkatkan gairah para investor, terutama dalam bidang perbankan. Diharapkan IHSG akan kembali rebound akibat dukungan sektor perbankan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar